September 14, 2024

Pengawasan DKP Provinsi Lampung MATI

2 min read

Tanggamus MP – Nelayan Kabupaten Tanggamus sangat cemas, pasalnya kapal trawl/cantrang kerap kali di jumpai sedang mencari ikan di Perairan Teluk Semaka.

Menurut salah seorang nelayan, Mastang mengatakan, kapal trawl ini sudah berapa kali masuk diperairan Tanggamus, bahkan tadi beroperasi di Daerah Luar Karang Kuku sampai Batu Balai, kamis (10/12).

“Mereka Tadi Operasi di Daerah Luar Karang Kuku sampai Batu Balai, Teluk semaka Sekitar pukul 10.30 wib, memang sudah sering kali mereka masuk,” kata Mastang.

Dirinya mencurigai bahwa kapal tersebut menangkap dengan jaring pukat harimau, hal itu dikuatkan dengan laju kapal melambat, yang artinya sedang menarik jaring.

“Ternyata setelah diamati dari jarak tidak terlalu jauh, kapal tersebut memang jenis trawl. Kalau persisnya kapal dari mana saya belum bisa pastikan, tetapi biasanya kapal trawl dari Teluk Betung, Bandar Lampung,” kata Mastang.

Dilanjutkan Mastang, bahwa pihaknya saat itu tidak berani mendekati kapal yang diduga kapal trawl, hal itu untuk menghindari bentrok antar nelayan.

“Jadi hanya kami amati saja sambil merekam aktivitas mereka menggunakan hp,” ucapnya.

Masih kata Mastang bahwa saat Manteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti penggunakan trawl atau jaring pukat harimau dilarang karena dapat merusak ekosistem laut.

”Karena dengan menggunakan pukat harimau terumbu karang, serta apapun yang ada dilaut ikut tertarik. Hal ini tentunya sangat disayangkan dan tentunya sangat merugikan nelayan kita yang ada di Tanggamus,” ujarnya.

Ia menambahkan, kapal trawl juga kerap ditemukan oleh para nelayan beroperasi di sekitar perairan Cukuh Balak. Atas hal itu lanjutnya, para nelayan sering melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib akan tetapi belum ada tindakan apapun.

“Saya berharap pihak berwenang dapat bertindak tegas, dan saya yakin jika laporan kita sampaikan langsung ditindak lanjuti, maka kapal trawl itu bisa tertangkap karena mereka tidak akan pulang jika belum ada hasil tangkapan dan mereka sengaja tidak pasang jaring didekat Kotaagung,” ungkapnya.

Mastang berharap, supaya Pengawasan dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung yang ada tidak MATI.

“Saya berharap Pengawasan oleh DKP Provinsi Lampung tidak MATI di Teluk Semaka. Karena Selain Kapal TRAWL / CANTRANG yang bisa merusak ekosistem dan Habitat di Teluk Semaka. Ada Juga Oknum yang melakukan Pengeboman dan Menggunakan Racun Di Perairan Pematang Sawah.

Hal serupa dikatakan Agus, seorang nelayan pancing yang biasa memancing di Teluk Semaka berharap agar petugas dapat menindak tegas kapal trawl yang telah merusak laut, karena menurutnya, kapal luar ini pun sering menggunakan bom dan racun ikan.

“Nelayan yang seperti itu hendaknya di sel aja, jangan hanya alatnya aja yang ditahan. Kapal luar yang masuk perairan teluk semaka, selain melakukan pengeboman mereka juga meracuni ikan ikan, lokasinya di seputaran teluk semaka,” pungkasnya. (Ar)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.