September 14, 2024

Jubir Gugus Tugas Covid 19 Angkat Bicara Terkait Pasien Isolasi Mandiri

3 min read

Tanggamus MP – Tim Gugus Tugas Tanggamus angkat bicara perihal berita Pasien yang isolasi mandiri akan tetapi tidak mendapat perhatian dari Tim gugus tugas maupun dari Dinas Kesehatan Tanggamus. Juru Bicara (JUBIR) Tim gugus tugas Tanggamus, Dr Eka mengatakan, pasien yang terkonfirmasi positif Covid 19 diwajibkan untuk melakukan isolasi. Hal tersebut dilakukan untuk memutus rantai penularan.


“Pasien ada yang bergejala dan ada juga yang tidak bergejala, untuk menegakkan diagnosa pasti covit 19 yaitu dengan dilakukan pemeriksaan swab dengan metode SAR cov2, kalau hasil swab sudah mengatakan positif pasien tersebut, ya positif.Kemudian kalau sudah dinyatakan positif, pasien diwajibkan untuk melakukan isolasi. Hal ini dilakukan untuk memutuskan rantai penularan bagi pasien yang bergejala sedang, sampai berat sebaiknya dilakukan isolasi di rumah sakit, kalau pasien tersebut tidak bergejala, boleh melakukan isolasi Mandiri, tentu dengan persyaratan yang sudah diberikan atau di edukasikan oleh tim rumah sakit atau tim Puskesmas, diantaranya dia harus tinggal di rumah, kemudian disiplin melaksanakan protokol kesehatan, memakai masker medis, menjaga kebersihan cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dengan anggota keluarga dan lain sebagainya.Itu semua sudah disampaikan saat edukasi,” terangnya.


Ketika ditanya persoalan pasien yang isolasi mandiri, apakah mendapat perhatian dari petugas tim gugus tugas, Dr Eka mengatakan, pasien yang melakukan isolasi mandiri dilakukan pemantauan kesehatan oleh petugas puskesmas.


“Untuk observasi secara klinis bisa dilakukan petugas kesehatan dengan cara melalui media telekomunikasi yaitu telepon atau video call. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan. Menurut aturan yang ada, kalau pasien tersebut sudah 14 hari kemudian pihak Puskesmas akan mengeluarkan surat keterangan sehat. Bahwa pasien tersebut sudah sehat secara klinis. Tapi tetap pasien tersebut walaupun sudah dikatakan sehat tetap disiplin protokol kesehatan,” kata Dr Eka.


Untuk Pasien isolasi mandiri, lanjutnya, harus mampu mengkonsumsi makanan yang bergizi.


“Itu semua disiapkan oleh pasien dan keluarga. Karena yang isolasi Mandiri rata-rata pasiennya sendiri yang meminta untuk isolasi Mandiri kalau di rumah sakit terus lebih baik penanganannya gizi seimbang disiapkan dan protokol-protokol kesehatan lainnya disiapkan oleh rumah sakit,” pungkasnya.


Dari perkataan Dokter Eka tersebut, semua terasa jelas, tim gugus tugas tidak menanggung obat obatan apa lagi bahan pokok makanan. Semua ditanggung oleh keluarga pasien. Seperti yang diungkapkan keluarga pasien yang melakukan isolasi mandiri.


Namun dilain pihak Kepala Dinas Kesehatan M Taufik saat di minta tanggapan prihal pemberitaan mengenai keluhan pasien tidak dapat bantuan selama isolasi mandiri justru meminta alamat pasien  kepada awak Media  Patriot.


“Ijin lokasinya dimana bang, biar nanti saya konfermasi kepada Kapala UPT puskesmas nya,”Terangnya

Dari percakapan Kadis Kesehatan M Taufik, menjadi tanda tanya Tim Media Patriot,Apa Dinas Kesehatan tidak mempunyai data Pasien Covid 19 yang melakukan isolasi ataupun yang terpapar covid 19.
Ketika ditanya terkait PJT yang memberikan informasi bahwa pasien terpapar covid 19, Bukan langsung dari  Dinas Kesehatan atau Tim Gugus Tugas ia menjelaskan seharusnya pihak dari petugas puskesmas yang memberikan informasi kepada pasien .
“Sebenarnya yang harus ngasih tau ke pasien adalah petugas Puskesmas, makanya saya minta lokasinya biar saya konfermasi langsung,”Jelasnya

Sedangkan menurut pasien covid , PJT sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas terkait penanganannya mau ditempatkan dimana,dan juga M Taufik menanyakan Nama PJT tersebut.


“PJT nya siapa bang namanya.kami adanya tim surveylans puskesmas yg dikoordinir kasi surveylans Dinkes,”Pungkas M Taufik

Untuk diketahui salah satu keluarga Pasien, MY menceritakan keponakannya yang sudah 9 hari lebih melakukan isolasi mandiri.


“Kami juga bingung dengan sikap Dinas Kesehatan ataupun Tim gugus tugas, disuruh karantina mandiri tetapi tidak ada tindak lanjut, udah 9 hari lebih ponakan saya karantina, tapi tidak ada tindakan dari Dinas Kesehatan,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan, selama keponaknnya dikarantina, tidak ada yang datang baik dari Dinas Kesehatan maupun tim gugus tugas.

“Udah 9 hari ini keponakan saya karantina Mandiri, tetapi tidak ada Instansi terkait untuk melakukan pengecekan, baik dari Rumah Sakit Batin Mangunang, puskesmas terdekat maupun Tim Gugus Tugas,” ungkapnya.

Selain itu, Pasien tidak diberi bantuan obat obatan apa lagi bahan pokok makanan, sebagaimana prosedur untuk pasien yang terkonfirmasi covid 19 selama melakukan isolasi mandiri dirumah.


“Selama ponakan saya karantina tidak ada bantuan bahan pokok yang datang, sebagaimana prosedur untuk pasien yang terkonfirmasi covid 19 selama melakukan isolasi mandiri dirumah, ini tidak ada sama sekali, apa disuruh mati seperti mumy ponakan saya tanpa makan,” tegasnya.


Dalam hal ini, tentu sangat di sesalkan oleh keluarga Pasien yang dinyatakan Positif Covid 19, namun tidak ada tindakan yang dilakukan Dinas terkait ataupun Tim Gugus Tugas.


“Kami selaku keluarga pasien sangat menyayangkan kepada Dinas terkait ataupun Tim gugus tugas yang telah menyatakan keponakan Positif covid 19, tetapi tidak ada penanganan yang spesifik, apa hanya ingin mengambil Anggarannya saja sehingga pasien tidak dipedulikan lagi,” pungkasnya. (Ar/Ded)

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.