Dua Mata anggaran BOS T.A 2020 Di SMKN Sukoharjo Diduga Kuat Mengalir Ke Kepsek
2 min read
Pringsewu mediapatriot.id-Di awal tahun 2020 seluruh masarakat Indonesia dilanda wabah pandemi covid-19. Begitu juga dalam dunia pendidikan seluruh sekolah di liburkan tidak terkecuali harus menerapkan Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bahkan sistem pembelajaran melalui kementrian pendidikan sesuai instruksi tim gugus tugas pusat sampai daerah dari SMA sederajat hingga sekolah dasar (SD) pembelajaran hanya lewat daring (online) pada saat itu ,tidak terkecuali juga SMKN Sukoharjo kecamatan Sukoharjo kabupaten Pringsewu (Lampung).
Akan tetapi pada tahun 2020 Anggaran dana Bantuan operasional sekolah (BOS) tetap di cairkan melalui dinas propinsi seperti Realisasi Dana BOS SMK Negeri Sukoharjo tahun anggaran (T.A) 2020 diduga bermasalah.
Pasalnya di masa pandemi Covid-19 kegiatan belajar dan mengajar dilaksanakan secara Darring (Online). Apalagi kegiatan ekstrakurikuler tidak dilaksanakan dan ditiadakan. Dari beberapa mata anggaran kegiatan di SMKN Sukoharjo pada T.A 2020 yang bersumber dana (BOS) patut diduga pada Laporan pertagung jawaban (LPJ) anggaran yang di gunakan patut di pertanyakan.
Dari data yang di himpun media ini secara ricek and ricek dilapangan, Seperti anggaran kegiatan Ekstrakurikuler di SMKN Sukoharjo tahun 2020 menghabiskan anggaran berikisar Rp.866 Juta, sedangkan pada saat itu kegiatan eskul di tiadakan melihat Indonesia Khususnya kabupaten Pringsewus sedang landa wabah covid-19.
Yang patut di pertanyakan pada Realisasi anggaran dana (Bos) SMK Negeri Sukoharjo pada Item Kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler dan angaran pemeliharaan sarana prasarana sekolah yang diduga cukup fantastis anggaran nya.
Seperti pada mata anggaran (eskul) yakni Rp 393.906.050 ditahap 1 (Satu), selanjutnya ditahap 2 (Dua) di anggarkan lagi sebesar Rp 280.776.250. Dan ditahap 3(Tiga ) masih diangarkan sebesar Rp 191.984.500 ,Kalau di total anggaran dari tahap 1(Satu) sampai dengan tahap 3(Tiga) di nilainya cukup fantastis, yakni sebesar Rp 866.666.800. Padahal dimasa pandemi Covid-19 tahun 2020 kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler di tindakan.
Begitu juga pada mata anggaran kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah ,pada tahun 2020 mengagarkan pada tahap 1 ,sebesar Rp 21.160.000 ,di tahap 2 sebesar Rp 138 .843.000 ,begitu juga pada tahap 3 ,sebesar Rp 100.080.000 dengan total Rp 269.juta lebih .
Menanggapi beberapa kegiatan anggaran dana bos ,yang di duga cukup pantastis dan kurang realitis di sekolah setempat ,Humas SMK Negeri Sukoharjo Fuad Diyaz saat di konfirmasi tim media ini Senin, (7/3/2020), mengatakan, bahwa benar pada tahun 2020 kegiatan Pembelajaran ekstrakurikuler di tiadakan. Disinggung terkait realisasi angaran dirinya mengakui kalau anggaranya memang masih dianggarkan.
“Ya, kami SMK Negeri Sukoharjo pada tahun 2020, dan di masa pandemi Covid-19 kegiatan ekstrakurikuler tidak ada, kan suasana lagi maraknya Covid-19 tapi tetap di anggarkan,”jelas Fuad Diyaz.
Fuad Diyaz menambahkan, untuk lebih jelasnya dan yang lebih paham terkait Dana Bos adalah Kepala Sekolah, dan untuk kegiatan yang lain saya tidak berhak dan berani berkomentar, silahkan saja langsung menghubungi Kepala Sekolah (Kepsek) kata Humas SMK Negeri Sukoharjo Fuad Diyaz.
“Lebih lanjut kata Fuad ,Berhubung Kepala sekolah tidak masuk dan kebetulan ada kegiatan di Provinsi Lampung, nanti langsung saja menghubungi Kepala sekolah,”jelasnya.
Dilain pihak, siswa kls 12 SMKN Sukoharjo yang indetitasnya mintak di rahasiakan. Saat tim ini mengklarifikasi terkait kegiatan eskul pada masa pademi tahun 2020 yang lalu mengaku tidak ada kegiatan eskul,bahkan pembelajaran saat itu melalui daring (online) selama satu tahun lebih,”akunya salah satu murid.(Tim)